Menu

Mode Gelap
Walikota Carol Senduk Hadiri Ibadah Syukur HUT Ke-78 GMIM “Bait-Lahim” Talete Satu Wilayah Tomohon Sentrum Dirangkaikan Peresmian Pastori Empat How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips 20 Questions You Should Always Ask About Playstation Before Buying It The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

Bisnis · 17 Sep 2025 07:28 WIB ·

Obligasi Pemerintah AS (US Treasury) dan Dampaknya di Pasar Global


 Obligasi Pemerintah AS (US Treasury) dan Dampaknya di Pasar Global Perbesar

Obligasi Pemerintah Amerika Serikat atau US Treasury adalah instrumen keuangan yang dianggap paling aman di dunia karena didukung penuh oleh pemerintah AS. Tidak hanya menjadi tolok ukur bagi pasar keuangan domestik, US Treasury juga berperan penting dalam menentukan arah ekonomi global.

Apa Itu US Treasury?

US Treasury adalah surat utang yang diterbitkan oleh Departemen Keuangan AS untuk membiayai kebutuhan anggaran negara. Instrumen ini terdiri dari Treasury bills (jangka pendek), Treasury notes (jangka menengah), dan Treasury bonds (jangka panjang). Karena dianggap bebas risiko gagal bayar, obligasi ini sering dijadikan patokan dalam menilai instrumen investasi lainnya.

Baca Juga: Obligasi Pemerintah AS (US Treasury) dan Dampaknya di Pasar Global

Peran US Treasury di Pasar Global

US Treasury adalah acuan suku bunga global. Kenaikan imbal hasil (yield) obligasi ini biasanya membuat dolar AS menguat, sementara pasar saham dan emas bisa tertekan. Sebaliknya, penurunan yield sering mendorong minat pada aset berisiko seperti saham dan mata uang emerging markets.

Selain itu, US Treasury menjadi cadangan devisa utama bagi banyak bank sentral di dunia. Permintaan dari institusi global seperti Bank of Japan atau People’s Bank of China sangat memengaruhi likuiditas pasar obligasi AS dan stabilitas finansial internasional.

Dampak pada Forex, Saham, dan Emas

Perubahan yield US Treasury memiliki efek langsung ke pasar forex. Dolar AS menguat saat yield naik karena investor global mencari return lebih tinggi dari obligasi AS. Di sisi lain, emas sebagai aset non-yield cenderung melemah karena menjadi kurang menarik dibanding US Treasury.

Pasar saham juga sensitif terhadap pergerakan yield. Yield tinggi sering memicu kekhawatiran biaya pinjaman perusahaan meningkat, sehingga bisa menekan valuasi saham.

Strategi Trader Menghadapi Dinamika US Treasury

Trader forex dan komoditas perlu memantau data yield US Treasury secara rutin. Rilis data inflasi AS, kebijakan Federal Reserve, hingga kondisi geopolitik bisa memicu perubahan signifikan pada yield. Dengan memahami hubungan ini, trader dapat mengambil posisi lebih tepat, misalnya dengan memanfaatkan pergerakan EUR/USD atau XAU/USD.

Mulai Trading di Platform Aman: Register di KVB Sekarang

KVB Indonesia menyediakan akses ke forex, emas, dan berbagai instrumen global yang terpengaruh oleh dinamika US Treasury. Dengan dukungan analisis pasar harian dan eksekusi cepat, trader bisa menghadapi volatilitas dengan lebih percaya diri.

US Treasury bukan hanya instrumen investasi domestik, tetapi juga jangkar stabilitas finansial dunia. Dampaknya meluas ke forex, saham, hingga emas, sehingga trader dan investor global wajib memperhatikannya sebagai indikator utama arah pasar.

Produk Terkait: Broker Trading – KVB Indonesia

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

ENSIA 2025: Mendorong Inovasi untuk Harmoni Sosial, Ekonomi, dan Ekologi

17 September 2025 - 13:21 WIB

LRT Sumsel Terus Tingkatkan Pelayanan Dukung Mobilitas Masyarakat Palembang

17 September 2025 - 12:54 WIB

Prioritas K3, Pelindo Multi Terminal Terapkan Program “Fit to Work”

17 September 2025 - 12:17 WIB

Touring Motor Aman dan Menyenangkan Bersama BRI Finance

17 September 2025 - 11:22 WIB

Solusi Bisnis dengan WhatsApp Business API dan Omnichannel Barantum

17 September 2025 - 11:00 WIB

Elon Musk Bikin Geger Lagi! Borong Saham Tesla USD 1 Miliar, Harga Langsung Meledak 6%

17 September 2025 - 11:00 WIB

Trending di Bisnis