Semarang, 20 November 2025 — Peringatan Hari Pohon Internasional pada 21 November tahun ini hadir di tengah peringatan keras dari COP30 yang baru berlangsung beberapa waktu lalu. Dalam forum itu, para ilmuwan dan pemimpin global menegaskan bahwa dunia berada pada “fase genting” krisis iklim.
Tahun ini kembali tercatat sebagai salah satu tahun terpanas dalam sejarah, kebakaran hutan meningkat, permukaan laut terus naik, dan ekosistem kritis dari Amazon hingga Asia Tenggara berada di ambang keruntuhan.
Sinyal bahaya itu tidak lagi jauh. Indonesia, notabene negara dengan hutan tropis terbesar ketiga di dunia, ikut merasakan dampaknya. Pesisir yang hilang, cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi, hingga rusaknya ekosistem mangrove dan hutan dataran rendah menjadi alarm keras bahwa upaya mitigasi tidak bisa menunggu kebijakan global semata. Dibutuhkan gerakan kolektif yang dimulai hari ini, dimulai dari masyarakat, dimulai dari satu pohon.
Penanaman mangrove di pesisir (Foto: LindungiHutan)” />
Hari Pohon Internasional bukan sekadar seremoni tahunan. Ini adalah momentum pengingat bahwa pohon adalah pertahanan alam terakhir kita. COP30 menegaskan bahwa tanpa restorasi hutan dalam skala besar, target pengendalian pemanasan global di bawah 1,5°C nyaris mustahil tercapai. Dunia membutuhkan miliaran pohon baru dalam satu dekade ke depan, dan Indonesia memegang peran penting dalam upaya itu.
Untuk menjawab urgensi tersebut, LindungiHutan mengajak masyarakat untuk memperingati Hari Pohon Internasional dengan cara paling bermakna, yakni dengan ikut menanam pohon melalui kampanye penghijauan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Aksi ini bukan hanya simbol kepedulian lingkungan, tetapi kontribusi nyata untuk memperlambat krisis iklim melalui penyerapan karbon, pemulihan biodiversitas, dan perlindungan ruang hidup masyarakat lokal.
Melalui platform LindungiHutan, siapa pun, individu, komunitas, hingga perusahaan dapat terlibat dalam penanaman pohon yang dikelola secara transparan melalui laporan perkembangan berkala.
Hingga saat ini, gerakan bersama tersebut telah membantu memulihkan ekosistem pesisir, memperbaiki lahan kritis, serta membuka peluang ekonomi hijau bagi masyarakat di sekitar lokasi penanaman.
Pohon yang ditanam hari ini adalah naungan yang menyelamatkan generasi esok. Peringatan Hari Pohon Internasional menjadi pengingat bahwa waktu kita tidak panjang, tetapi tindakan kolektif mampu mengubah jalannya krisis.
LindungiHutan mengundang publik untuk menjadikan momentum ini sebagai titik balik, yaitu dengan menanam, merawat, dan melindungi masa depan Bumi melalui aksi nyata.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES











