Menu

Mode Gelap
Walikota Carol Senduk Hadiri Ibadah Syukur HUT Ke-78 GMIM “Bait-Lahim” Talete Satu Wilayah Tomohon Sentrum Dirangkaikan Peresmian Pastori Empat How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips 20 Questions You Should Always Ask About Playstation Before Buying It The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

Bisnis · 17 Nov 2025 10:49 WIB ·

Harga Emas Menguat Tipis di Asia, Pasar Tetap Waspada Sinyal Fed


 Harga Emas Menguat Tipis di Asia, Pasar Tetap Waspada Sinyal Fed Perbesar

Harga emas (XAU/USD) kembali menjadi pusat perhatian pelaku pasar setelah pergerakan tajam pada akhir pekan lalu. Emas sempat anjlok hampir 2% pada perdagangan Jumat (14/11) sebelum akhirnya pulih dari level terendah harian di $4.032. Meskipun sempat bangkit, logam mulia tersebut tetap berada di bawah tekanan karena meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) dapat menghentikan siklus pelonggaran moneternya.

Berdasarkan analisis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, Harga XAU/USD masih diperdagangkan di bawah $4.100, atau melemah sekitar 1,72%. Andy menilai kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average terbaru menunjukkan bahwa momentum bullish mulai melemah, membuka peluang koreksi lebih dalam pada perdagangan hari ini.

Dari sudut pandang teknikal, Nugraha memproyeksikan dua skenario utama. Jika tekanan bearish berlanjut, emas berpotensi melanjutkan penurunan menuju area $4.038, yang menjadi support terdekat sekaligus level kritis bagi buyer.

Namun, jika harga gagal menembus support dan terjadi koreksi, maka potensi rebound terdekat berada di area $4.145, menjadi resistance awal yang harus dilewati untuk mengembalikan dominasi bullish.

Arah harga emas hari ini sangat ditentukan oleh respons pasar terhadap komentar para pejabat The Fed yang dijadwalkan berbicara malam nanti, termasuk John Williams, Philip Jefferson, Neel Kashkari, dan Christopher Waller.

Pada perdagangan sesi Asia hari Senin (17/11), emas sempat pulih tipis ke level $4.105, mengakhiri penurunan dua hari berturut-turut. Penguatan kecil ini terjadi seiring melemahnya dolar AS, namun para pelaku pasar tetap berhati-hati menjelang serangkaian pidato pejabat The Fed yang dapat mengubah ekspektasi pemangkasan suku bunga.

Sentimen risk-on sedikit meningkat setelah pemerintah federal AS kembali beroperasi usai Presiden Donald Trump menandatangani RUU pendanaan, mengakhiri penutupan pemerintahan terpanjang yang berlangsung 43 hari. Peristiwa ini meredakan permintaan aset safe haven, termasuk emas.

Namun demikian, ketidakpastian kembali muncul karena tertundanya rilis data ekonomi selama periode shutdown. Para analis memperkirakan data yang akan dirilis pekan ini dapat menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja dan potensi perlambatan ekonomi AS—dua faktor yang umumnya mendukung kenaikan emas karena menekan penguatan dolar AS.

Indeks Dolar AS (DXY) tercatat naik tipis 0,08% ke posisi 99,31, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik 2,5 basis poin menjadi 4,10%. Imbal hasil riil AS pun mengalami kenaikan hampir 3 basis poin ke 1,862%, menciptakan tekanan tambahan bagi emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Meski begitu, ruang kenaikan harga emas dinilai masih terbuka, namun terbatas. Pernyataan hawkish pejabat The Fed, seperti Presiden Fed Kansas City Jeffery Schmid, meredupkan harapan pemangkasan suku bunga pada Desember. Probabilitas pemangkasan 25 bps kini turun menjadi 54%, dari sebelumnya 62,9%.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Trading Emas di HSB Investasi dengan Low Spread dan Modal Mulai Rp300 Ribu

17 November 2025 - 14:41 WIB

Trisula Heroes Run 2025 Sukses Digelar di Mimika, Kogabwilhan III Ajak Warga Papua Perkuat Persatuan

17 November 2025 - 13:52 WIB

Jelang Nataru, KAI Daop 4 Siagakan 34 Petugas Prasarana Ekstra dan Material Siaga untuk Amankan Perjalanan Kereta Api

17 November 2025 - 13:35 WIB

Hisense dan Devialet Bersatu Kembali di Paris Opera: Menulis Bab Baru di Mana Teknologi dan Seni Berpadu

17 November 2025 - 12:39 WIB

AnyMind Group meraih emas dan perunggu di SMARTIES™ Indonesia 2025

17 November 2025 - 12:15 WIB

Langkah Nyata Pelindo Multi Terminal Merawat Warisan Alam

17 November 2025 - 12:07 WIB

Trending di Bisnis