Poso, 30 Oktober 2025 — Sebagai wujud komitmen terhadap pelestarian
 lingkungan, penerapan praktik bisnis berkelanjutan, dan inisiatif Zero Waste,
 PT Elnusa Petrofin (EPN), anak usaha PT Elnusa Tbk (ELSA) kembali mengembangkan
 Program Appostraps sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility
 (CSR) perusahaan melalui hibah sekitar 367 unit ban bekas kendaraan operasional
 mobil tangki kepada Satuan Tugas Operasi Madago Raya Kepolisian Daerah (Polda)
 Sulawesi Tengah pada akhir Oktober 2025.
Seremoni penyerahan dilaksanakan di Kantor Satgas
 Operasi Madago Raya dan dilakukan oleh Head of Operation Fuel Terminal Poso PT
 Elnusa Petrofin, Teguh Alamsyach, kepada Pasi Ops Satgas III Preventif Ops
 Madago Raya Polda Sulteng, Iptu I Wayan Dharma, dan disaksikan oleh perwakilan
 masyarakat setempat.
Appostraps
 merupakan inovasi dalam mitigasi abrasi pantai dengan memanfaatkan ban bekas
 sebagai material utama untuk meredam energi gelombang laut sekaligus menjebak
 sedimen, dan mengurangi laju abrasi secara alami. Sehingga program ini akan
 membangun struktur penahan abrasi, khususnya di pesisir Desa Tokorondo,
 Kabupaten Poso.
Manager
 Corporate Communication & Relations PT Elnusa Petrofin, Putiarsa Bagus
 Wibowo menyampaikan program ini merupakan pengembangan yang ketiga pasca
 dilakukan di Kota Padang dan Balikpapan. Pengembangan program ini mengedepankan
 prinsip zero waste dan pendekatan ekonomi sirkular di lingkungan
 operasional perusahaan.
“Kami
 ingin memastikan bahwa setiap limbah operasional yang dihasilkan dapat
 dimanfaatkan kembali dan memberi nilai tambah bagi lingkungan. Melalui
 Appostraps, kami berupaya mengubah potensi sampah menjadi solusi ekologis yang
 berkelanjutan. Inisiatif ini juga mendukung capaian Sustainable Development
 Goals (SDGs) poin ke-12 tentang Responsible Consumption and Production,”
 ungkap Putiarsa.
Pendekatan
 Cradle-to-Grave dalam Siklus Produk
Sebagai
 perusahaan yang menempatkan ESG (Environmental, Social, and Governance)
 sebagai fondasi strategis bisnis, Elnusa Petrofin secara konsisten memastikan
 bahwa setiap aktivitas operasional dan program CSR berkontribusi terhadap
 keberlanjutan lingkungan.
Dalam
 program Appostraps, Elnusa Petrofin menggunakan pendekatan cradle-to-grave
 ini memastikan bahwa pengelolaan limbah tidak berhenti pada tahap pembuangan,
 tetapi menjadi bagian integral dari Product Life Cycle (PLC) perusahaan.
“Melalui
 pendekatan cradle-to-grave, kami memastikan seluruh siklus produk yang
 digunakan perusahaan memiliki nilai keberlanjutan dari awal hingga akhir. Ban
 bekas yang dulunya menjadi limbah kini bertransformasi menjadi solusi adaptif
 bagi ekosistem pesisir,” tambah Putiarsa.
Melalui
 inovasi Appostraps, Elnusa Petrofin menegaskan posisinya sebagai sustainability
 driven company yang menyeimbangkan kinerja operasional dengan tanggung
 jawab sosial dan lingkungan.
“Kami
 akan terus memperluas implementasi program CSR berbasis dampak yang tidak hanya
 memberi manfaat bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat fondasi keberlanjutan
 perusahaan. Kami percaya bahwa keberhasilan bisnis sejati adalah ketika nilai
 ekonomi, sosial, dan lingkungan berjalan seiring,” tutup Putiarsa.
Program
 Appostraps diharapkan dapat menjadi model replikasi nasional untuk pengelolaan
 limbah dan mitigasi abrasi pesisir, serta menjadi bukti nyata kontribusi sektor
 energi dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Sinergi
 untuk Konservasi Lingkungan
Kolaborasi
 antara Elnusa Petrofin dan Polda Sulteng menjadi contoh nyata sinergi lintas
 sektor dalam mendukung konservasi pesisir dan peningkatan kesadaran masyarakat
 terhadap pentingnya pelestarian lingkungan. Pasi Ops Satgas III Preventif Ops
 Madago Raya Polda Sulteng, Iptu I Wayan Dharma, menyampaikan apresiasinya
 terhadap inisiatif perusahaan.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Elnusa Petrofin yang
 menunjukkan kepedulian tinggi terhadap lingkungan di wilayah Poso. Program
 Appostraps ini menjadi wujud nyata kerja sama yang baik antara dunia usaha,
 aparat, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian pesisir,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa program seperti
 Appostraps tidak hanya berdampak pada pengendalian abrasi, tetapi juga menjadi
 sarana edukasi lingkungan yang mendorong partisipasi masyarakat.
“Program ini membawa pesan kuat bahwa pelestarian alam
 bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen bangsa.
 Semoga kolaborasi seperti ini dapat terus dikembangkan dan menjadi inspirasi
 bagi daerah lain dalam menghadirkan solusi sederhana namun berdampak besar,”
 tutupnya.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES











