Menu

Mode Gelap
Walikota Carol Senduk Hadiri Ibadah Syukur HUT Ke-78 GMIM “Bait-Lahim” Talete Satu Wilayah Tomohon Sentrum Dirangkaikan Peresmian Pastori Empat How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips 20 Questions You Should Always Ask About Playstation Before Buying It The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

Bisnis · 2 Nov 2025 00:58 WIB ·

Menyambut Anak Pertama, Finansialmu Sudah Siap Belum?


 Menyambut Anak Pertama, Finansialmu Sudah Siap Belum? Perbesar

Kelahiran anak pertama sering disebut sebagai momen paling membahagiakan dalam hidup. Tapi di balik senyum, foto USG, dan rencana nama bayi yang lucu, ada satu hal besar yang sering bikin calon orang tua tertegun yaitu biaya. Dari kehamilan, persalinan, hingga kebutuhan harian bayi, semuanya membutuhkan perencanaan finansial yang matang.

Lalu, apakah finansialmu sudah siap menyambut si kecil?

Biaya Persiapan: Dari Test Pack hingga Persalinan

Mari mulai dari awal. Saat garis dua muncul di test pack, perjalanan finansial baru dimulai.

– Pemeriksaan kehamilan rutin: biaya konsultasi dokter kandungan bisa berkisar antara Rp300 ribu – Rp1 juta per kunjungan, tergantung rumah sakit dan fasilitas.

– USG dan tes laboratorium: dalam 9 bulan, kamu bisa melakukan USG hingga 6–8 kali, dengan total biaya mencapai jutaan rupiah.

– Kelas persiapan melahirkan: semakin populer di kalangan calon orang tua muda karena membantu memahami proses persalinan dan perawatan bayi. Biayanya bisa mencapai Rp1–2 juta per kelas.

Dan tentu saja, biaya persalinan itu sendiri. Untuk kelas standar di rumah sakit swasta di kota besar, persalinan normal bisa menelan Rp10–20 juta, sementara operasi caesar umumnya bisa mencapai Rp25–50 juta tergantung fasilitas kamar dan durasi perawatan.

Kalau kamu ingin pengalaman lebih premium dengan ruang pribadi atau dokter pilihan, siapkan bujet ekstra. Karena begitu bayi lahir, pengeluaran belum selesai malah baru mulai.

Biaya Setelah Lahir Kebutuhan Bayi yang Terus Bertambah

Setelah kelahiran, pos pengeluaran berubah total. Kebutuhan bayi bersifat rutin dan berulang, seperti:

– Popok dan perlengkapan mandi: Rp500 ribu – Rp1 juta per bulan.

– Susu formula (jika tidak ASI eksklusif): Rp800 ribu – Rp2 juta per bulan.

– Pakaian bayi, alat makan, stroller, tempat tidur bayi, dan mainan edukatif: total awal bisa mencapai Rp5–10 juta.

Belum lagi jika orang tua memilih menggunakan jasa babysitter atau daycare, yang di kota besar bisa menelan Rp2–5 juta per bulan.

Pahami Prioritas: Dari Darurat ke Pendidikan

Begitu si kecil hadir, banyak orang tua muda langsung berpikir jauh ke depan: “nanti sekolahnya di mana ya?” atau “biaya kuliah 18 tahun lagi bakal berapa?” Namun sebelum melompat sejauh itu, ada baiknya menyusun tiga fondasi utama finansial keluarga baru, di antaranya:

– Dana darurat keluarga

– Asuransi kesehatan dan jiwa

– Investasi untuk pendidikan anak

Gaya Hidup Baru: Menata Ulang Pengeluaran

Memiliki anak pertama juga berarti menata ulang gaya hidup. Banyak pasangan yang dulu hobi nongkrong di kafe kini mulai belajar masak di rumah. Atau yang dulu sering traveling kini menabung untuk vaksinasi bayi dan popok bulanan.

Ini bukan berarti hidup jadi “hemat ekstrem”, tapi lebih ke bergeser prioritas. Cobalah metode 50/30/20 rule untuk menjaga keseimbangan keuangan keluarga:

– 50% untuk kebutuhan pokok (biaya rumah, makanan, bayi)

– 30% untuk keinginan (hiburan, self-care)

– 20% untuk tabungan, investasi, dan proteksi

Kuncinya bukan pada besar kecilnya penghasilan, tapi pada disiplin mengatur dan mencatat keuangan.

Daftar harga kebutuhan menyambut anak pertama di atas merupakan estimasi. Kamu bisa cek ulang sesuai kebutuhan. 

Siapkan Dana Tak Terduga Tanpa Panik

Walau sudah berencana dengan baik, selalu ada hal tak terduga: perawatan bayi yang lebih intensif, kebutuhan tambahan setelah melahirkan, atau kondisi medis tertentu. Saat dana darurat belum cukup, banyak keluarga baru akhirnya menggunakan kartu kredit atau pinjaman online, yang kalau tidak hati-hati justru bisa menambah beban.

Sebagai alternatif, kini banyak bank dengan layanan digital yang menawarkan pinjaman cepat dengan bunga transparan dan proses mudah, cocok untuk kebutuhan mendesak tanpa harus mengorbankan rencana keuangan jangka panjang. Salah satu pinjaman cepat cair yang bisa kamu gunakan adalah Neo Pinjam di neobank dari Bank Neo Commerce. 

Neo Pinjam punya kelebihan, yaitu: 

– Pinjaman online dengan pilihan tenor fleksibel minimal 3 bulan – maksimal 24 bulan

– Limit pinjaman hingga Rp100.000.000

– Bunga mulai dari 0,06% flat per hari (setara dengan maksimum APR 21,9% per tahun)

– Tidak ada biaya tersembunyi atau penalti pelunasan lebih awal

Ditambah, pinjaman aman ini juga bebas biaya admin saat pencairan. Meskipun mudah dan cepat, pengajuan kamu tetap melalui evaluasi kelayakan untuk menjaga keamanan pengguna dan mencegah risiko kredit bermasalah.

Download neobank di PlayStore atau App Store dan ajukan Neo Pinjam sekarang. Kunjungi link Neo Pinjam untuk tahu info lengkap serta syarat & ketentuan mengenai Neo Pinjam.

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pelindo Multi Terminal Bagi 1.000 Paket Sembako ke Warga dan Ojol di Medan

2 November 2025 - 22:13 WIB

ADVAN Pecahkan Rekor MURI! Studio Bergerak Jadi Panggung Inovasi Gawai Indonesia di Super Brand Day TikTok Shop by Tokopedia

2 November 2025 - 21:55 WIB

Bisnis Sewa Motor Masa Depan: Terhubung lewat 1 pintu, YourBestie

2 November 2025 - 20:19 WIB

Lewat Program 5R, KAI Divre III Palembang Bangun Budaya Kerja Tertib, Efisien dan Produktif

2 November 2025 - 18:50 WIB

Kolaborasi KAI Daop 8 Surabaya dan Komunitas Railfans Malang Raya RF+444 Hadirkan Hiasan Tematik dalam Peringatan HUT KA Gajayana ke-26

2 November 2025 - 18:08 WIB

Apa Itu Smart Office dan Bagaimana Meningkatkan Produktivitas?

2 November 2025 - 16:32 WIB

Trending di Bisnis