Jakarta,Webberita.com – Delegasi pengusaha dari Negeri Tagalog, Filipina, semalam tiba di Indonesia dengan menumpangi Jet pribadi dan mendarat di Bandara Internasional Sukarno-Hatta, Tangerang Banten, Jumat (23/12). Kedatangan rombongan misi investasi ini, sebagai repons atas undangan kehormatan Mr. Zhang Zhixiang, President Director PT Indonesia China Economic Coorperation Chamber untuk melihat peluang bisnis di Indonesia.
Rombongan yang langsung dipimpin konglomerat Filipina, Luis Crisologo Singson atau yang lebih dikenal sebagai Chavit Singson, terdiri dari beberapa pengusaha diberbagai bidang. Mereka diantaranya, bergerak dalam bisnis pertambangan emas dan nikel, energi seperti minyak dan gas, mineral serta pengusaha yang bergerak di bidang usaha bisnis keuangan.
Dalam wawancara singkat di VIP Bandara Soekarno-Hatta, di Saphire Precious layanan first class di terminal 1B, mengatakan, sebenarnya LCS sudah lama ingin berivestasi di Indonesia. Di forum G20, banyak informasi juga kami dapatkan.
“Jadi seperti gayung bersambutlah, saat menerima undangan dari sahabat saya sejak muda, Mr Zhang, saya pun langsung mereponnya. Ini kali pertama saya berkunjung ke Indonesia,” kata Chavit Singson yang sempat menjadi gubernur di Provinsi Ilocos Sur, Filipina ini.
Sementara, usai mengikuti pemaparan dari Mr Zhang yang didampingi Putri Anastasya Ladi, Direktur PT Indonesia Gold Grup dan Desi Albert Mamahit, dari PT Indonesia China Economic Coorperation Chamber, di Kompleks Perkantoran Klapa Gading, Jakarta, mengatakan, pihak LCS memutuskan akan berinvestasi di Indonesia.
Ditambahkannya, pihaknya merasa tertarik berinvestasi dalam bidang pertambangan, nikel batu bara, emas, dan perdagangan juga dalam bidang keuangan serta minyak dan gas. “Kami tertarik berinvestasi di Indonesia. Peluang bisnisnya sangat menjanjikan. Dan, jika ada peluang, kami juga tertarik melakukan investasi di IKN Nusantara, di Kalimantan,” katanya.
Pada bagian lain, Desi Albert Mamahit menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan beberapa terobosan untuk ikut berperan serta dalam memanfaatkan sejumlah peluang yang berdampak pada pemulihan ekonomi lebih cepat agar Indonesia bisa bangkit lebih kuat, termasuk dengan mengundang sejumlah rekan bisnis dari Filipina ini. “Kita meyakini bahwa bergejolaknya kembali bisnis di Indonesia akan membuat bangsa Indonesia, mampu menghadapi krisis global (2023) dan pemulihan pasca pandemi,” ujar Desi.
Bisnis yang ditawarkan ke kelompok usaha LCS ini memang beragam, termasuk pembangunan IKN Nusantara. Tapi, yang sudah disepakati, yakni investasi dibidang pertambangan dan energi, diantaranya nikel dan emas serta minyak dan gas.
“Jadi, sudah sepakat kerja sama untuk mebangun kedua proyek itu. Khusus untuk emas dan nikel, kami juga bicarakan sesuai dengan peraturan pemerintah. Bahwa, untuk bidang pertambangan, tidak sekadar kita mengambil hasil tambangnya, tapi juga meningkatkan sampai ke pembangunan smelter sebagai upaya meningkatkan nilai tambah mineral, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batu Bara,” jelas Desi.