Manado – High Level Meeting dan Capacity Building TP2DD Kota Manado 2025 digelar Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Manado, di ruang Tarsius, Gran Puri, Selasa (24/11).
Kegiatan tersebut merupakan agenda strategis untuk memperkuat elektronifikasi transaksi pemerintah daerah serta optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dihadiri camat, lurah, jajaran perangkat daerah pengelola retribusi, serta mitra perbankan ini dibuka secara resmi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Manado dr Steaven Dandel MPd mewakili Walikota Andrei Angouw.
Acara yang berlangsung sehari itu juga menegaskan komitmen Manado mempertahankan predikat sebagai kota paling digital di wilayah Sulawesi, sekaligus menjadi salah satu yang paling konsisten melaksanakan high level meeting TP2DD di Indonesia.
Kepala Bapenda Manado Jefri Mongdong, dalam laporannya menegaskan meeting ini bukan sekadar rutinitas, melainkan salah satu variabel evaluasi kinerja TP2DD nasional.
“Per hari ini realisasi pajak dan retribusi yang dikelola Bapenda telah mencapai 91 persen, atau Rp 431 miliar dari target Rp 472 miliar. Kami yakini target PAD tahun ini akan tercapai,”ujarnya.
Dirinya menekankan pentingnya integrasi pembayaran digital, khususnya Retribusi Kebersihan dan PBB, yang sedang diperluas dari Kecamatan Malalayang hingga seluruh kecamatan.
“Digitalisasi dianggap krusial untuk menghasilkan data akurat, menutup potensi kebocoran, serta memperluas cakupan penagihan,”tukas Mongdong.
Sementara, Pemimpin Cabang BRI Manado, Wayan Agus Parta Sumarta, menyatakan kesiapan BRI mendukung penuh program elektronifikasi Pemkot Manado.
Ia memaparkan layanan BRI–mulai dari aplikasi BRImo hingga uang elektronik BRIZZI dan jaringan BRILink–akan dioptimalkan untuk memudahkan pembayaran pajak dan retribusi daerah.
“Kami berharap kerja sama ini memperkuat sinergi dan memperluas akses pembayaran digital bagi masyarakat Manado,”jelas Wayan.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulut, Dharman TB Hutabarat, memuji konsistensi Pemerintah Kota (Pemkot) Manado yang rutin melaksanakan HLM TP2DD.
“Manado tahun ini kembali masuk Top 3 TP2DD terbaik se-Indonesia. Ini capaian yang luar biasa,”tandasnya.
Hutabarat mengingatkan roadmap elektronifikasi terus diperbarui agar selaras dengan tren penerimaan daerah.
Dalam kesempatan itu, Sekda Steaven Dandel menegaskan kinerja PAD tahun ini menjadi salah satu yang terbaik dalam sejarah Manado.
“PAD kita tahun ini sudah 91 persen. Jika tren ini bertahan, target Rp472 miliar akan tercapai. Tahun depan PAD diproyeksikan berkontribusi 32 persen dari APBD Kota Manado,”ujar Dandel, seraya menyoroti digitalisasi retribusi persampahan yang selama ini distribusinya tidak merata.
“Sistem digital diharapkan dapat memantau efektivitas penagihan hingga tingkat kelurahan,”tukasnya.
Di sisi lain, tantangan pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) membuat Pemkot harus memperkuat kemandirian fiskal melalui PAD.
Kegiatan ini juga dirangkai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkot Manado dan Bank BRI Cabang Manado.
Tampil sebagai narasumber diantaranya, Riris Prasetyo ST MKom dari Sub Direktorat Pendapatan Daerah Wilayah IV Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta Rizqi Haedzar Pradana dari Deputi Bidang BUMN, Pariwisata dan Telekomunikasi Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian.(*)











