MANADO, WB – Wakil Walikota Manado dr Richard Sualang mendampingi Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Prof Dr Harumi Krisnawaty memantau secara langsung lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo yang terbakar, Jumat (06/10).
Dalam peninjauan tersebut Wawali Richard Sualang didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Manado Dr Micler CS Lakat SH MH, Asisten I Atto Bulo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Franky Porawouw, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jhon Suwu dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Supriyatna serta Tim Percepatan Penanganan Kebakaran (TPPK).
Kepada wartawan, Prof Dr Harumi Krisnawaty mengatakan kunjungannya ke Sulawesi Utara (Sulut) untuk melakukan supervisi pengendalian Kebakaran hutan dan Lahan (Kahutla) di Indonesia.
“Personil Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang ditugaskan di Sulut ikut membantu memadamkan api. Jadi intinya, kita berpartisipasi dan bahu membahu tentunya juga dengan mengirimkan personil dan peralatan serta menyediakan racun api dari KLHK,”jelas Harumy.
Sementara, Walikota Manado Andrei Angouw melalui Wakil Walikota Richard Sualang menjelaskan perkembangan kondisi TPA Sumompo.
“Saat ini kita lagi sementara melihat kebakaran di TPA Sumompo, dan bersyukur dalam beberapa hari ini sudah banyak perkembangan, karena kita tahu bersama situasi ini apinya tidak mudah dipadamkan karena adanya gas metan yang terperangkap didalam tumpukan sampah,” ujar Sualang.
Menurut Wawali, berbagai cara telah dilakukan pihaknya untuk mengatasi kebakaran di TPA Sumompo dengan melibatkan seluruh potensi termasuk bantuan dari TNI/Polri.
“Bahkan hari ini ada staf ahli KLHK RI datang melihat langsung supaya bisa memberikan advice bagi Pemkot Manado untuk mengatasi kebakaran TPA ini,”tandas Sualang.
Lanjut dikatakan, untuk minimalisir dampak kebakaran TPA terhadap lingkungan sekitar termasuk bagi kesehatan warga, pihaknya telah membagikan masker kepada masyarakat.
“Tentunya juga, kita harus melihat juga dampak dari kebakaran ini yang menghasilkan asap dimana di sekitar TPA ini ada pemukiman penduduk. Dan kita berusaha meminimalisir efek dari asap ini dengan membagikan masker dengan mengedukasi masyarakat agar dalam beberapa hari ini harus memakai masker terutama untuk anak-anak jangan sampai mereka kena ISPA. makanya Puskesmas keliling kita suruh monitor agar disaat ada gangguan kesehatan langsung bisa ditangani,”pungkas Sualang. (Lipsus)